Lolipop Lolita
Lolita gadis kecil yang manis. Matanya bulat dan pipinya merah seperti tomat. Lolita sangat suka sekali memakan permen. Dalam sehari, Lolita dapat menghabiskan 50 permen emut, 10 batang lolipop, 50 permen cokelat, dan masih banyak jenis-jenis permen lainnya yang dimakan Lolita dalam sehari.
Suatu hari, Lolita berjalan-jalan di komplek perumahannya. Ia melihat Chika yang sedang menjilat permen lolipop yang terlihat enak. Karena penasaran, Lolita mendekati Chika yang sedang duduk di bangku taman.
"Hai, Chika! Kamu beli lolipop dimana?" tanya Lolita.
"Kamu belum tahu, ya? Kan ada toko permen yang baru dibuka namanya Candy My Candy. Jadi, kita boleh mengambil beberapa permen disitu secara gratis," Chika menjelaskan panjang lebar.
"Waahh.. Aku mau! Dimana letaknya?" Lolita melonjak kegirangan.
"Disebelah air mancur Cleotta."
"Oh, terima kasih, Chika! Aku pergi dulu!"
Lolita berjalan sambil bersenandung riang. Sesekali ia melompat saat melewati kubangan Hup.. Hup.. Hup..Lolita melompat-lompat senang.
Tidak berapa lama, Lolita sampai disana. Ia sangat kagum pada toko permen Candy My Candy yang memiliki istana kecil yang terbuat dari cokelat.
"Selamat sore, adik kecil. Adik mau mencari apa?" sapa seorang pegawai wanita dengan lembut.
"Mmm.. Aku mencari lolipop," jawab Lolita malu-malu.
"Disini adik. Oya, karena hari ini pembukaan toko, adik bisa memilih beberapa permen yang adaik suka tanpa membayar. Gratis!" pegawai itu menyodorkan kantung pelastik tebal pada Lolita.
Lolita segera mengambil permen-permen kesukaanya. Ia mengambil lolipop, permen cokelat, permen jelly, permen rasa buah, dan masih banyak lainnya yang dipilih Lolita.
"Sering-sering kesini, ya adik kecil!" kata pegawai itu.
Lolita tersenyum. Lalu keluar dari toko itu dengan hati berbunga-bunga. Rencananya, ia akan memamakan seluruh permennya di kamarnya.
"Mm.. Nyam.. Nyam.. Enak.. Mmm.." gumam Lolita yang sedang sibuk mengunnyah permen jelly.
Setelah memakan seluruh permennya, Lolita langsung tidur. Ia lupa tak menyikat gigi. Padahal ia baru saja memakan permen dalam jumlah banyak.
Keesokkan harinya, Lolita menjerit keras. "Mamaaaa... Gigiku sakiiittt...!!!"
Mama yang sedang membaca majalah fashion-nya bergegas ke kamar Lolita. "Ada apa, Lolita?" tanyanya khawatir.
"Gigiku sakit, maa.." rintih Lolita.
Mama lalu memeriksa gigi Lolita. Mama terkejut saat melihat ada lubang besar di geraham Lolita. "Astaga, Lolita! Gigimu bolong, nak! Hari ini kamu tak usah berangkat sekolah. Kita ke dokter gigi untuk memeriksakan gigimu."
Lolita melotot. Lalu menangis meraung-raung, "Aku nggak mauuu... Aku takutt.. Aku takutt.."
"Lolita, ayolah berhenti menangis. Tak ada gunanya kamu menangis. Ayolah nak. Mama tak punya waktu banyak untuk hari ini."
Setelah dibujuk, Lolita akhirnya mau ke dokter gigi. Saat sampai disana, Lolita kembali ketakutan. Ia bersembunyi dibelakang Mama.
"Ayo duduk anak manis," kata dokter gigi, "Ayo buka mulutnya," lanjutnya.
Dengan takut-takut, Lolita membuka mulutnya perlahan-lahan. Laluu... "Aaauuuuuwwww..... Sakiiiitttt..... Auuwwwwwww...."
Nah, sejak saat itu, Lolita mengurangi kebiasaan memakan permen terlalu banyak. Ia tak mau kejadian sama terulang lagi padanya. Begitu juga kalian, jangan memakan permen terlalu banyak, ya?
ini ceritaku yang kubuat saat kelas 4 SD
BalasHapus